Beranda » Blog » Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Diposting pada 27 September 2022 oleh juragan205 / Dilihat: 48 kali
Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Tak mungkin aku bisa sampai di tempat kos sebelum jam 10 malam. Aku harus selesaikan pekerjaan ini sampai selesai. Apalagi kawan-kawan kantor masih semangat dengan urusan mereka sampai tuntas. Memang ada yang sudah pulang duluan, karena mereka tidak dilibatkan dalam proyek ini. Aku pun pasti bisa menyelesaikannnya.

Kulirik jam dinding diatas sisi kananku, sudah menunjukkan pukul 21:40. Tinggal sentuhan kecil, usai sudah pekerjaanku. “Ayok pulang, Man”, ujar bang Bayu. “Sebelum buk kos nutupin gerbang depan. Repot nanti harus manggil-manggil dia lagi. Apalagi ini lagi hujan, jangan sampai sakit kita.” lanjutnya. Aku masih fokus mengerjakan pekerjaanku, tinggal sedikit lagi. Bang Bayu pun tak kuhiraukan, karena aku tak bisa mengalihkan pandanganku dari pekerjaanku.

“Yaudahlah, Man. Abang nunggu di lobby bawah aja ya. Pulang sama nanti kita.” kata bang Bayu, sambil sentak menepuk bahu kananku. Aku pun kaget dan tersadarkan keberadaannya, “Eh, iya bang Bayu. Bentar ya, kerjaanku sedikit lagi nih. Mudah-mudahan sampai sana buk kos belum ketiduran.”. Bang Bayu pun mengangguk, dan turun ke kebawah.

Sudah 15 menit sejak bang Bayu turun, akhirnya pekerjaanku sudah selesai kukerjakan. Saatnya pulang! “Alhamdulillah, selesai juga. Kukira bakal terpakai lagi waktu lusa besok untuk ngerjain ini aja. Udahlah, tinggal pulang, sampai di kosan tidur. Bang Bayu udah nungguin nih daritadi.” Aku pun segera bergegas masukkan barang di dalam tas dan merapikan meja kerjaku.

Terlihat bang Bayu sedang duduk di kursi lobby sambil scrolling handphonenya. “Ayo bang Bayu, pulang kita. Udah jam 10 malam ini. Diluar pun nampaknya mendung ya, sampai sini anginnya terasa dingin,” ujarku sambil melihat-lihat kondisi diluar dari pintu kaca lobby. ” Iya, iya. Yok pulang kita.” Bang Bayu pun langsung memasukkan ponsel pintarnya didalam tasnya berwarna cokelat kayu. Tampak dari langkah kakinya bergerak dengan cepat, seolah-olah ada yang dikejar.

Ya, yang kami kejar itu sebenarnya kesadaran ibu kosan. Biasanya di jam malam seperti ini, beliau sudah tertidur pulas. Tapi sayangnya kami tidak mendapatkan kepercayaan untuk memegang kunci gerbang cadangan. Padahal kami termasuk anak kos yang rajin disana, daripada anak kos laki-laki yang lain. Setiba kami di parkiran, kami secepatnya mengeluarkan sepeda motor kami. Karena sudah sepi juga, parkiran jadi lebih luas dan kami pun lebih leluasa agar bisa cepat keluarkan kereta dari parkiran.

“Salman, makin dingin aja ini Man. Agak kencang lah kita, aku lupa bawa mantel.” ujar bang Bayu. “Waduh bang, aku pun juga ngga bawa mantel. Yaudahlah, dijalan pun udah sepi ini enak kita agak kencang.” Di pertengahan jalan, hujan pun turun rintik-rintik. Kami lebih menaikkan kecepatan sepeda motor. Tak separah geng motor ataupun kang begal, kami masih pakai kesadaran akal dan pikiran. Belum lagi kami memastikan ibu kos masih bangun atau masih tidur.

Sampai kami di kos, tentu saja! Gerbang sudah ditutup rapat dan digembok! Hujan semakin deras, kami pun terjebak diluar. Kalau begini, sudah pasti ibu kos sudah tertidur pulas. “Yah, beginilah jadinya Man. Agak basah kuyup lah ya Man. Besok kan Minggu, nggak apalah baju kita basah jemur sampai besok,” ujar bang Bayu. “Iya aku juga gak masalah bang. Tapi khawatirnya besok demam kita. Kondisi kita lagi agak krisis pula ini,” kataku. “Iya, tau aku Man. Bentar, aku lagi coba panggil telepon si Agung dulu biar dia buka gerbang ini. Dia yang dapat kunci ganda kan,” ujar bang Bayu sambil menggenggam handphone dekat telinga kirinya.

Bang Agung pun keluar dari kosan sambil berpayung, takut kena hujan. “Kok lama kalian pulang? Walaupun kepala tertutup sama helm, bisa kena demam flu juga itu.” ujar bang Agung sambil buka gembok gerbang. “Biasalah bang, lembur. Udah tidur ibu negara? (ibu kos)” tanyaku sambil mendorong sepeda motor kedalam kos. “Udah tertidur dia. Gak akan dengar kalau kalian panggil-panggil sekeras toa masjid pun. Jangan lupa keramasan kalian kalau udah di kamar. Sepatu, baju, jaket, jemur diluar.” Kalau udah begini, memang begitu cerewetnya bang Agung. Jika ada anak kos lakukan kesalahan sedikit yang harus libatkan dia, harus tahan diri dengarkan bibir pedasnya.

“Masih cerewet aja si Agung . Wajar ajalah dia seperti itu. Dia pula yang… Haa… Haaa… Haaacuuhh!!!” bersin keras dari bang Bayu. Tampaknya bang Bayu sudah ada tanda gejala demam dan flu. Aku pun merasa badan ini meriang, merasakan panas dibadan. “Betul kayaknya bang dibilang bang Agung. Kena demam flu pula kita ini. Yaudahlah, aku mau masuk kamar biar bisa keramasan.” ujarku.

Kami pun masuk ke dalam kamar masing-masing. Aku mulai merasakan gatal di hidung, dan akhirnya bersin. Aku segera bergegas ke kamar mandi, untuk keramasan sebentar. Sebelum tidur, aku harus melakukan beberapa aktivitas yang harus aku lakukan. Baju, jaket, sepatu yang basah kena hujan, sudah kujemur.  Bagaimana pun, aku ingin segera sembuh. Rasa meriang di badan semakin terasa dibadanku.

Dikondisi kritis seperti ini, aku harus cari tahu apa yang bisa aku lakukan untuk segera sembuh. Aku cek di lemari, tidak ada obat yang tersisa. Bisa saja aku beli obat di apotek, tapi aku lebih memilih uang ini kupakai untuk isi bensin di minggu depan. Beras masih ada, tapi lebih baik aku masak untuk kebutuhan besok. Apalagi ini sudah hampir larut malam, aku harus segera tidur. Tapi, setidaknya ada yang harus aku konsumsi agar lebih sehat.

Aku baru teringat, aku masih punya simpanan madu! Aku cek lagi di lemari, ternyata ada. Sebelumnya aku sudah menghabiskan madu yang ukuran 1000 gram. Sebelum habis, hari itu aku berjaga-jaga mana tahu aku butuh madu jika yang 1000 gram sudah habis. Waktu itu aku memutuskan untuk beli madu ukuran 250 gram. Untuk kondisi darurat, dan saat itu aku mau hemat biaya jadi aku putuskan untuk beli kemasan 250 gram. “Nah, ini dia yang kucari. Madu Hutan Al-Hafizh 250 gram. Pas banget kepikiran waktu itu untuk beli. Tapi, dulu emak ada kasih resep simpel waktu di kampung. Apaan ya, aku kurang ingat.” gumamku kecil.

Sejak dulu, aku selalu disuguhkan oleh emak madu hutan ini. Ketika aku sakit, emak selalu membiasakanku untuk konsumsi madu. Walaupun aku tak sakit, emak pun juga suguhkan aku minuman madu. Nge teh saja, pemanisnya madu. Tapi betapa syukurnya aku, memiliki emak yang sangat sayang kepadaku. Dulu aku berpikir, untuk apa pakai madu. Gula kan sudah cukup.

Tapi, aku merasakan perbedaan yang luar biasa dari madu. Tubuhku merasa lebih kuat, tak mudah terkena penyakit. Aku yang suka olahraga, menjadi lebih kuat repitisi olahraga. Disaat aku merantau pun, madu menemani hari-hariku. Menjaga kesehatanku, emak selalu ingatkan aku untuk minum madu. Terkadang, ayah yang paketkan madu 1000 gram untuk diantar disini. Atau aku yang beli sendiri.

“Oh iya, garam. Masih ada aku garam di laci. Langsung buat aja dah. Rebusin air, campur madu sama sedikit garam. Dah gitu aja.” ujarku. Ya, akhirnya aku mengingat resep dari emak. Sangat simple sekali. Jika disaat demam dan flu, ini resep andalannya. Hanya mencampurkan 2 sendok makan madu, dan secuil garam di air yang hangat. Di aduk sampai merata, insyaAllah sembuh.

Aku teringat bang Bayu. Jadi aku kubuatkan 1 gelas lagi untuknya.  Aku beranjak ke kamarnya, langsung ku suguhkan minuman ini. “Ini minuman madu bang. Biar gak sakit kita besok. Tidur pun langsung pulas kita nanti.” ujarku ke bang Bayu. “Oke Man. Makasih ya. Ini kuminum bentar.” bang Bayu duduk dilantai, dan langsung minum habis dalam 3 tegukan. “Enak rasanya Man. Langsung tidur kita yuk.” ujar bang Bayu sambil memberikan gelas. Aku kembali ke kamar, dan  juga hendak tidur lebih cepat. Tak lupa aku berdoa, dan membaca zikir.

Esok Hari …

Terdengar  suara murottal Al-Qur’an di telingaku. Kubuka kedua mata, ternyata sudah mendekati waktu sholat Shubuh. Aku bangkit dari tempat tidur, dan persiapkan diri untuk sholat Shubuh ke Masjid. Beberapa anak kos juga demikian, kami biasanya berangkat barengan. “Salman, tunggu Man.” terdengar suara dari belakang memanggil ku. Ku toleh badan ini kebelakang, ternyata ada bang Bayu dan bang Taufik. “Gak meriang lagi badanmu Man? Aku udah segar aja ini rasanya.” ujar bang Bayu.

“Sama bang. Aku pun tidur nyenyak tadi malam. Bangun Shubuh gak berat badan ini rasanya.”
“Apa nama madunya? Bagus ya?” tanya bang Bayu.
“Bagus bang, namanya Madu Al-Hafizh. Dari dulu aku minum ini sama keluarga. Untuk anak kecil bisa, orang tua juga bisa.” ujarku ke bang Bayu,
“Oh, gitu. Mesannya bisa dari marketplace gak Man?”
“Bisa bang. Shopi ada, Tokped juga ada. Toko terdekat di kota Bekasi pun juga ada bang,” ujarku
“Wah, enaklah gitu Man. Biasa kalau madu itu bisa dibuat untuk apa aja Man?” tanya bang Bayu lagi.

Kujelaskan beberapa resep buatan emak yang aku ingat di kampung. Saking enaknya ngobrol, sudah sampai pula kami didepan Masjid Al-Muhajirin. Kami pun hendak laksanankan sholat Fajar, disambung sholat Shubuh berjamaah.

.

.

Begitulah, akhir dari Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Tags: , , , , ,

Bagikan ke

Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

4 Minuman untuk Hilangkan Kolesterol
11 Oktober 2022

4 Minuman untuk Hilangkan Kolesterol 4 minuman ini untuk hilangkan kolesterol, adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Penanganan kolesterol, bukan... selengkapnya

Kopi Campur Madu untuk Kesehatan
9 Agustus 2022

Kopi Campur Madu untuk Kesehatan. Kopi dicampur madu, adalah salah satu minuman khas dan unik bagi para penikmatnya. Banyak manfaat... selengkapnya

Makanan yang Bisa Menghilangkan Bau Badan
13 Oktober 2022

Makanan yang Bisa Menghilangkan Bau Badan Makanan yang Bisa Menghilangkan Bau Badan. Ada kepercayaan bahwa beberapa makanan yang bisa menghilangkan... selengkapnya

Jual Madu Hutan Murni dan Asli di Kota Bekasi dan Sekitarnya
30 Agustus 2022

Jual Madu Hutan Murni dan Asli di Kota Bekasi dan Sekitarnya Jual Madu Hutan Murni dan Asli di Kota Bekasi... selengkapnya

Jenis-jenis Minyak yang Cocok untuk Kesehatan
29 November 2022

Jenis-jenis Minyak yang Cocok untuk Kesehatan Minyak goreng yang sering kita pakai di rumah memang menjadi salah satu minyak yang... selengkapnya

Alasan Garam Dapat Menyembuhkan Penyakit Diare
23 September 2022

Alasan Garam Dapat Menyembuhkan Penyakit Diare Alasan Garam Dapat Menyembuhkan Penyakit Diare. Garam sering kali kita jadikan sebagai bahan bumbu... selengkapnya

La Tahzan Innallaha Ma’ana. Kata Allah Jangan Bersedih
20 September 2022

La Tahzan Innallaha Ma’ana. Kata Allah Jangan Bersedih Bacaan la tahzan innallaha ma’ana adalah cara Allah untuk menguatkan dan menenangkan... selengkapnya

Resep Makanan Lezat Sate Udang Madu
26 September 2022

Resep Makanan Lezat Sate Udang Madu Resep makanan lezat, sate udang madu. Masakan sate sangat mendunia dan menjadi makanan favorit... selengkapnya

Resep Masakan Korean Honey BBQ Wings
5 November 2022

Resep Masakan Korean Honey BBQ Wings Resep Masakan Korean Honey BBQ Wings. Seringkali kita ketika masak di dapur, ketika ada... selengkapnya

Katarak Dapat Menyebabkan Kebutaan Permanen?
9 Juni 2022

Apa yang Disebut dengan Penyakit Katarak? Katarak Dapat Menyebabkan Kebutaan Permanen? Katarak berasal dari bahasa yunani Katarrhakies, bahasa latin cataracta... selengkapnya

Cerita Anak Rantau : Nasihat dari Ibu Jika Sakit

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Fadhil
● online
Fadhil
● online
Halo, perkenalkan saya Fadhil
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: